Showing posts with label Tutorial. Show all posts
Showing posts with label Tutorial. Show all posts
Install webmin di server windows

Install webmin di server windows



Jika sebelumnya saya membahas cara instalasi webmin di CentOS maka kali ini saya ingin membahas cara install webmin di windows.
Saya asumsikan anda sudah tahu apa itu webmin, jika anda belum tahu tentang webmin silahkan cek disini. intinya, webmin digunakan untuk memudahkan kita mengelola dan mengkonfigurasi sistem atau server tanpa mengeditnya secara manual.
  • Download Webmin versi windows di webmin, pilih yang ZIP (ZIP format suitable for Windows) khusus untuk upgrade.
  • Untuk memudahkan proses instalasi dan konfigurasi dan supaya tidak adanya kegagalan instalasi, download Webmin versi Installer disini .
  • Download process di beyondlogic atau langsung ke TKP di Process.zip
  • Donwload active Perl versi 5.8 dan jangan yang lainnya di ActivePerl, karena jika versi terbaru proses instalasi akan gagal. Download langsung ActivePerl 5.8 untuk x86 di ActivePerl-32bit dan untuk x64 di ActivePerl-64bit.

instalasi
  • Install terlebih dahulu ActivePerl
  • Ekstrak file process yang masih dalam zip, kemudian salin filenya keC:\WINDOWS\system32
  • Install Perl Module. Buka DOS, masuk ke C:\perl\bin dan jalankan (Harus terhubung dengan Internet)
  • Install Webmin versi Installer (WebminInstall.exe) dan ikuti perintahnya langkah demi langkah kemudian pilih port yang digunakan (default 10000), user (default admin), password (terserah Anda), sisanya tinggal tekan enter dan enter.
  • Buka browser (Firefox, Opera, atau IE) lalu ketikan http://localhost:10000 jika Anda tidak mengubah port defaultnya.

Upgrade WEBMIN
Kenapa harus di Upgrade? Karena Webmin Installer yang kita pakai merupakan versi lama dan digunakan untuk memudahkan proses instalasi supaya berhasil. Sebelum upgrade, matikan terlebih dahulu service dari webmin dengan mengetikan perintahnet stop webmin kemudian ekstrak webmin versi terakhir di direktori C:, dalam tulisan ini saya mengupgradenya menjadi Webmin 1.630. Setelah selesai, jalankan kembali service webmin dengan mengetikan perintah net start webmin dari DOS atau Run Command.
Cara menginstal Apache Server

Cara menginstal Apache Server

Di modul ini kita akan mempelajari bagaimana cara untuk menginstal Apache Server, PHP dan MySQL dibawah OS Windows, sebagai referensi saya menggunakan OS Windows XP SP3 32Bit.
Dibawah ini adalah versi dari program 2x yang akan kita gunakan dalam simulasi ini:
- Apache Server 2.2.22-win32-x86-openssl-0.9.8t.msi
- PHP 5.3.6-Win32-VC9-x86.zip
- MySQL 5.5.14-win32.msi
Apache Server 2.2.22
Pertama yang harus kita lakukan adalah mendownload Apache http://httpd.apache.org/download.cgi. Kemudian pilih seperti yang telah ditandai dengan warna merah dibawah ini:
Apache Download
Setelah selesai di dowmload double klik file tersebut untuk memulai penginstalasian.
Instal Apache 01
Tanpa basa-basi klik Next.
Instal Apache 02
Tandai "I accept the terms in the lisense agreement," kemudian klik Next.
Instal Apache 03
Anda bisa membaca penjelasan dan petunjuk tentang Apache Server, kemudian klik Next
Instal Apache 04
Selanjutnya isikan dengan data seperti berikut ini:
Network Domain: localhost
Server Name: localhost
Administrator’s Email Address: admin@localhost
Tandai "for all user, on port 80, as a Service" kemudian klik Next
Instal Apache 05
Pilih "Typikal" untuk tipe penginstalasian.
Instal Apache 06
Kemudian klik "Change" untuk mengubah folder tujuan penginstalasian.
Sebagai contoh kita akan menginstal program ini ke "C:\Apache" nanti untuk PHP dan MySQL akan kita instal di folder yang sama juga, sehingga akan kelihatan lebih simpel, mudah diingat, aman dan terkendali. Setuju?
Jadi buat sebuah folder baru di drive C dengan nama "Apache"
Instal Apache 07
Atau anda juga bisa langsung mengetikkan "C:\Apache\" di dalam Folder name kemudian klik OK.
Instal Apache 08
Setelah kita mengubah folder tujuan penginstalasian tersebut maka akan terlihat seperti gambar diatas.
Kalau anda sudah merasa yakin klik Next untuk melanjutkan.
Instal Apache 09
Kemudian klik Install untuk menginstal Apache Server.
Instal Apache 10
Tunggu beberapa saat, setelah selesai klik "Finish" Apache Server siap digunakan.
Sebuah icon akan tampil di system tray seperti pada gambar dibawah ini. Dengan mengklik kiri icon ini, kita dapat menghentikan (stop), memulai (start) dan memulai kembali (restart) Apache Server.
Perlu diingat bahwa setiap kali kita melakukan perubahan pada file pengaturan (configuration file) selalu lakukan "Restart" atau dengan mengklik stop kemudian start sehingga perubahan segera di baca oleh Server.
apache_icon.png
Untuk mengetahui bekerja tidaknya Apache Server tersebut buka browser dan ketikkan di address bar "localhost" atau "http://localhost/"
Jika yang ditampilkan adalah seperti gambar berikut ini berarti Apache Server tersebut telah bekerja dengan baik.
Apache Test 01
Congratulations…
Selanjutnya kita akan melakukan sedikit perubahan pada file pengaturan Apache Server ini. File pengaturannya tersebut ada di: "C:\Apache\conf\httpd.conf" atau kita bisa mengaksesnya dari:
Start Menu > All Programs > Apache HTTP Server 2.2 > Configure Apache Server > Edit the Apache httpd.conf Configuration File.
Ketika kita mengetikkan "http://localhost/" di browser, file yang ditampilkan tersebut berada di "C:\Apache\htdocs" ini yang disebut dengan "Documentroot" jadi file yang bernama index didalam folder ini akan secara otomatis ditampilkan oleh browser.
Karena kita nantinya akan sering mengakses folder ini, maka ada baiknya kita menggantinya ke sebuah folder tersendiri yang lebih ringkas dan mudah mengaksesnya.

Mengubah Apache Document Root
Buat sebuah folder di drive D dengan nama My Websites.
Kemudian buka file konfigurasi Apache Server "httpd.conf"
Cari baris yang seperti dibawah ini:
DocumentRoot "C:/Apache/htdocs"
Ubah menjadi:
DocumentRoot "D:/My Websites"
Kemudian cari kembali baris seperti berikut:
<Directory "C:/Apache/htdocs">
Ubah menjadi
<Directory "D:/My Websites">
Buka Notepad salin kode dibawah ini:
<html><body><h1>Berhasil!!!</h1></body></html>
Kemudian simpan file tersebut ke D:\My Websites dengan nama index.html, jangan lupa ketika menyimpannya ganti save as type-nya dengan "All files" karena jika tidak maka filenya nanti akan menjadi index.html.txt
Sekarang restart server. Kemudian di browser ketik kembali "http://localhost/" dan Enter.
Jika tidak ada problem maka browser akan menampilkan seperti berikut:
Apache Test 02
Selanjutnya kita akan menginstal PHP 5.3.6, untuk Apache Server ini gunakan PHP yang versi VC6. Bila menggunakan PHP versi VC9 Apache Servernya harus di update terlebih dahulu.
Cara menginstal PHP 5.3.6

Cara menginstal PHP 5.3.6

Untuk menginstal PHP sebelumnya anda harus sudah menginstal Apache Server dan pastikan sudah berjalan dengan baik.
Klik link berikut untuk mendownload php: http://windows.php.net/download untuk php versi yang lama dapat di download di php archives atau museumnya php.
PHP ada 2 kompilasi yang dikeluarkan yaitu VC6 (Visual C++ 6.0) dan VC9 (Visual Studio C++ 2008).
Untuk Apache.org binary, dianjurkan untuk menggunakan yang VC6 sedangkan VC9 adalah untuk IIS server.
Ketika mendownload pilih yang versi Zip dengan Thread Safe.
Jika ingin menggunakan PHP yang VC9 maka Apachenya harus di update terlebih dahulu. Ikuti link berikut untuk mengetahui bagaimana cara upgrade Apache untuk PHP yang VC9.
Setelah mendapatkan versi php yang anda inginkan, buat sebuah folder di “C:\Apache” dengan nama “php” sehingga menjadi C:\Apache\php, kemudian dengan menggunakan winzip atau winnar ekstrak file yang telah kita download ke dalam folder tersebut.
Kemudian di dalam folder php cari file “php.ini-dist” untuk PHP versi 5.3.+ gunakan “php.ini-production” karena pengaturan tersebut merupakan pengaturan standar, baik untuk kecepatan maupun keamanan.
Ganti namanya menjadi “php.ini” double klik untuk membuka file tersebut dan cari baris seperti berikut:
doc_root =
supaya lebih cepat, di menu notepad klik “edit” kemudian “find” masukkan “doc_root” klik find. Kemudian masukkan folder website yang telah kita buat sebelumnya sehingga menjadi:
doc_root ="D:\My Websites"
Kemudian cari baris berikutnya:
; extension_dir = "ext"
Isikan sehingga menjadi:
extension_dir = "C:\Apache\php\ext"
Agar PHP terhubung dengan server maka kita harus mengedit file configurasi Apache Server yang berada di “C:\Apache\conf\httpd.conf” buka file tersebut kemudian cari baris seperti dibawah ini:
<IfModule dir_module>
DirectoryIndex index.html
</IfModule>
Tambahkan index.php dengan dibatasi oleh sebuah spasi sehingga menjadi:
<IfModule dir_module>
DirectoryIndex index.html index.php
</IfModule>
PHP Directory
Kemudian tambahkan yang berikut ini diantara <IfModule mime_module> dan </IfModule>, sehingga menjadi seperti pada gambar dibawah:
ScriptAlias /php/ "C:/Apache/php/"
AddType application/x-httpd-php .php .php5
Action application/x-httpd-php "/php/php-cgi.exe"
SetEnv PHPRC "C:/Apache/php"
PHP Module 01
Diakhir dari file httpd.conf tersebut tambahkan yang berikut ini:
PHPIniDir "C:/Apache/php/"
LoadModule php5_module "C:/Apache/php/php5apache2_2.dll"
PHP Module 02
Simpan file tersebut, kemudian Restart server.
Agar Windows dapat mengetahui lokasi file system dan konfigurasi dari PHP maka kita harus menambahkan lokasi dari directory PHP tersebut.
Sebenarnya kita bisa saja memindahkan file 2x tersebut ke folder Windows atau System32, tapi tentu akan jadi rumit ketika kita ingin meng-upgrade php tersebut yang ujung-ujungnya malah system Windows kita yang rusak.
Jadi jalan terbaiknya adalah dengan memasukkan path atau lokasi php kita ke System Windows. Caranya? ikuti langkah-langkah berikut:
Buka “System Properties” dengan cara mengklik kanan “My Computer” pilih “Properties”
PHP System Path 01
Kemudian pilih tab “Advanced” kemudian klik “Environment Variables”
PHP System Path 021
Di dalam “System Variables” cari variable yang bernama “Path” klik edit atau double klik untuk mengedit.
PHP System Path 03
Setelah Edit System Variable terbuka di dalam “Variable value” tambahkan “C:\Apache\php” dengan dibatasi oleh tanda titik koma “;” klik OK.
Secara standart PHP akan menggunakan System Temp sebagai temporary folder. Saya pernah mengalami script yang tidak bekerja setelah saya mengosongkan Windows Temp folder. Jadi agar hal ini tidak terjadi kita akan membuat temporary folder di dalam folder Apache.
Pertama buat sebuah folder di “C:\Apache” dengan nama “temp” di dalam folder “temp” tersebut buat dua buah folder dengan nama “upload” dan “session” sehingga kita akan memiliki dua buah folder baru:
“C:\Apache\temp\upload”
“C:\Apache\temp\session”
Kemudian buka file pengaturan PHP “C:\Apache\php\php.ini” cari baris seperti yang ada di bawah ini:
;upload_tmp_dir =
Isikan sehingga menjadi:
upload_tmp_dir="C:\Apache\temp\upload"
Selanjutnya cari kembali:
;session.save_path = "/tmp"
Isikan sehingga menjadi:
session.save_path="C:\Apache\temp\session"
Agar system dapat membaca semua perubahan ini, Komputer kita harus di “Restart.”
Setelah komputer direstart sekarang kita akan menguji apakah server dan php telah terhubung dengan baik, buka notepad kemudian masukkan kode berikut ini:
<?php
phpinfo();
?>
Simpan file tersebut ke D:\My Websites dengan nama “index.php” jangan lupa ketika menyimpannya ganti save as type-nya dengan “all files” karena jika tidak maka filenya nanti akan menjadi “index.php.txt”
Hapus file “index.html”jika masih ada di dalam folder tersebut.
Kemudian buka browser ketik di address bar “localhost” atau “http//localhost/”
Jika browser menampilkan seperti gambar berikut ini berarti PHP telah terhubung ke Server dengan baik, again Congratulations…
Test PHP Info
Cara menginstal phpMyAdmin

Cara menginstal phpMyAdmin

Sebelum menginstal phpMyAdmin, pastikan bahwa anda sudah mengintal Apache Server, PHP dan MySQL.
Klik link berikut untuk mendownload phpMyAdmin http://www.phpMyAdmin.net
phpmyadmin download
Klik download, kemudian pilih tipe file, dalam hal ini kita akan memilih “all-language-zip” agar bisa menggunakan Bahasa Ibu kita.
choose download
Setelah filenya selesai kita download, dengan menggunakan Winzip atau Winnar ekstrak file tersebut ke dalam folder “documentroot” atau “D:\My Websites” yang telah kita buat sebelumnya, sehingga nanti file-file tersebut akan berada di folder “D:\My Websites\phpMyAdmin-2.11.5.2-all-languages”
Seperti kita lihat nama folder tersebut terlalu panjang dan rumit, jadi agar lebih simpel dan gampang diingat ganti nama folder tersebut menjadi phpMyAdmin, sehingga akan menjadi “D:\My Websites\phpMyAdmin.”
Update untuk phpMyAdmin versi 3.4.10.1
Buka Notepad salin code berikut:
<?php
/* vim: set expandtab sw=4 ts=4 sts=4: */
/**
* phpMyAdmin sample configuration, you can use it as base for
* manual configuration. For easier setup you can use scripts/setup.php
*
* All directives are explained in Documentation.html and on phpMyAdmin
* wiki <http://wiki.cihar.com>.
*
* @version $Id: config.sample.inc.php 10142 2007-03-20 10:32:13Z cybot_tm $
*/
/*
* This is needed for cookie based authentication to encrypt password in
* cookie
*/
$cfg['blowfish_secret'] = ''; /* YOU MUST FILL IN THIS FOR COOKIE AUTH! */
/*
* Servers configuration
*/
$i = 0;
/*
* First server
*/
$i++;
$cfg['Servers'][$i]['user'] = 'root';
$cfg['Servers'][$i]['password'] = 'xxx'; // Ganti xxx dengan MySQL Password
/* Authentication type */
$cfg['Servers'][$i]['auth_type'] = 'config';
/* Server parameters */
$cfg['Servers'][$i]['host'] = 'localhost';
$cfg['Servers'][$i]['connect_type'] = 'tcp';
$cfg['Servers'][$i]['compress'] = false;
/* Select mysqli if your server has it */
$cfg['Servers'][$i]['extension'] = 'mysql';
/* User for advanced features */
$cfg['Servers'][$i]['controluser'] = 'root';
$cfg['Servers'][$i]['controlpass'] = 'xxx'; // Ganti xxx dengan MySQL Password
/* Advanced phpMyAdmin features */
$cfg['Servers'][$i]['pmadb'] = 'phpmyadmin';
$cfg['Servers'][$i]['bookmarktable'] = 'pma_bookmark';
$cfg['Servers'][$i]['relation'] = 'pma_relation';
$cfg['Servers'][$i]['table_info'] = 'pma_table_info';
$cfg['Servers'][$i]['table_coords'] = 'pma_table_coords';
$cfg['Servers'][$i]['pdf_pages'] = 'pma_pdf_pages';
$cfg['Servers'][$i]['column_info'] = 'pma_column_info';
$cfg['Servers'][$i]['history'] = 'pma_history';
$cfg['Servers'][$i]['designer_coords'] = 'pma_designer_coords';
/*
* End of servers configuration
*/
/*
* Directories for saving/loading files from server
*/
$cfg['UploadDir'] = '';
$cfg['SaveDir'] = '';
?>
Setelah mengisikan password MySQL, simpan file tersebut ke folder “phpMyAdmin” atau ke “D:\My Websites\phpMyAdmin” dengan nama “config.inc.php”
Selanjutnya buka file pengaturan php.ini (C:\Apache\php\php.ini),
Di bawah Dynamic Extensions cari kedua extension berikut ini:
;extension=php_mbstring.dll
;extension=php_mcrypt.dll
Hilangkan titik koma “;” yang berada di depannya untuk mengaktifkan:
extension=php_mbstring.dll
extension=php_mcrypt.dll
Simpan file tersebut kemudian restart server.
Sekarang buka browser ketik “http://localhost/phpMyAdmin” di address bar, dan Enter.
Instal phpMyAdmin berhasil
Sms Gateway : Membuat Auto Responder Sederhana

Sms Gateway : Membuat Auto Responder Sederhana

Tadinya saya mau menuliskan tentang pengalaman saya membuat aplikasi autoresponder (atau autoreplay) dengan sms gateway ini dalam satu posting saja, tak disangka ternyata tulisan ini panjang sekali. Jadi saya akan memecahnya menjadi beberapa tulisan, dengan tujuan agar lebih sesuai untuk sebuah halaman blog, agar lebih ringan untuk diakses, dan kalau ada pembaca yang tertarik lebih mudah mengikuti step-by-step-nya.
Setelah berkutat dengan komputer selama kurang lebih satu setengah jam, dan menghabiskan pulsa beberapa ribu rupiah untuk trial and error, akhirnya saya berhasil membuat auto responder sederhana menggunakan sms gateway.
Persiapan Hardware dan software
Dalam ujicoba ini, saya menggunakan peralatan (hardware) sebagai berikut :
  1. Komputer Intel Celeron 3.06GHz dengan OS Windows XP Pro Service Pack 2
  2. Handphone (atau GSM Modem) Sony Ericsson G502 dengan kartu IM3 sebagai penerima sms (yang dihubungkan dengan komputer melalui USB)
  3. Handphone Haier C2000 dengan kartu Fren untuk pengirim sms.
Software yang saya gunakan :
  1. Sony Ericsson PC Suite Versi 5.009.000 (sebagai driver) (http://www.sonyericsson.com)
  2. XAMPP Versi 1.6.7 sebagai web server (http://www.nat32.com/xampp)
  3. NowSMS Versi 2008.06.03 sebagai gateway (http://www.nowsms.com)
  4. PHP Designer 2005 untuk menulis script php. (http://www.mpsoftware.dk). Software ini sifatnya hanya optional, jika tidak ada bisa menggunakan Notepad.
Proses Instalasi dan Pengujian
Setelah semua software di-install (saya rasa tidak perlu dijelaskan bagaimana caranya meng-install), perlu kita uji dulu, apakah semua software berfungsi dengan baik.
1. Jalankan Sony Ericsson PC Suite dan sambungkan handphone Sony Ericsson G502 dengan komputer. Jika berhasil akan terlihat tampilan sebagai beikut :
sms gateway using sony ericsson G502
2. Jalankan XAMPP Control Panel dan klik Start pada module Apache dan MySql
web server xampp php mysql
Setelah module Apache dan MySql running, buka Internet Explorer, dan ketikkan ‘http://localhost’ (tentu saja tanpa tanda petik) pada address bar. Jika berhasil akan tampil sebagai berikut :
xampp for windows
Menghubungkan GSM Modem dengan Gateway
Untuk menghubungkan GSM Modem (Handphone) dengan Gateway, ikuti langkah-langkah berikut :
1. Jalankan NowSMS, mula-mula akan tampil sebagai berikut :
nowsms
2. Klik Add, pada SMSC Connection Type pilih GSM Phone or Modem. Klik OK.
nowsms
3. Pilih salah satu modem yang terdeteksi secara otomatis. Biarkan kolom Modem Pin kosong. Klik tombol Test and Add Modem.
nowsms
4. Jika berhasil akan keluar tampilan berikut :
nowsms
5. Klik Properties, akan terbuka window baru Modem Connection, masukkan nomor handphone yang tersambung dengan komputer ke kolom Phone Number. Beri tanda centang pada Receive SMS Messages. Biarkan kolom yang lain pada posisi default. Klik OK. Window Modem Connection akan tertutup. Klik Apply.
Sms Gateway - Modem Connection
6. Ketika ada pertanyaan “Configuration changes have been applied, do you wish to restart the service for the changes to take effect ?” klik Yes.
Mengaktifkan Web Interface pada Gateway
Setelah modem terinstall dengan sukses, maka langkah selanjutnya adalah mengaktifkan Web Interface, caranya klik tab Web pada NowSMS.
nowsms
Pastikan Anda memberi tanda centang pada Enable menu driven web interface. Secara default Web Interface akan bekerja pada port 8800.
Kemudian buka juga tab Service.
nowsms
Beri tanda centang pada Run as a service
Sekarang coba kita buka Internet Explorer, dan ketikkan http://localhost:8800 pada address bar. Jika berhasil, akan terbuka halaman sebagai berikut :
nowsms
Nah, dengan web interface ini, kita bisa mengirimkan sms melalui komputer kita, caranya ketikkan nomor telepon tujuan pada kolom Phone Number dan isi sms pada kolom Text. Biarkan kolom-kolom yang lain dalam kondisi default. Kemudian klik Submit.
Pada langkah ini seharusnya sms akan terkirim ke nomor tujuan, jika tidak, periksa kembali semua konfigurasi pada langkah-langkah sebelumnya.
Saya rasa Bagian Pertama ini sudah cukup panjang, nantikan kelanjutan dari tulisan ini.

Related posts :
  1. Sms Gateway : Membuat Auto Responder Sederhana (Bag. 2)
  2. SMS Gateway : Aplikasi Polling SMS Sederhana
  3. Aplikasi Informasi Absensi Siswa Dengan SMS Gateway
  4. SMS Gateway, Alexa Rank, dan WordPress 2.8.6
  5. Mengirim SMS ke Banyak Nomor Sekaligus (Bulk SMS) Dengan NowSMS